Penggunaan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Sebaran Kejadian Diare Pada Balita Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Rumah Keluarga Di Kota Kendari

Tria Saras Pertiwi

Abstract


Abstract

Diarrhea in toddlers is one of the diseases that become a health problem in the world, especially in developing countries and if the handling is not right it can lead to death. Geographical Information System (GIS) is a system that can be used to obtain epidemiological data information and this information when mapped will be a useful tool for mapping the incidence of an illness. This study aims to map the distribution of risk factors for diarrhea among toddlers in Kendari City. Type of research is observational analytic with cross sectional design. Data analysis using chi square test and GIS device to determine the distribution of diarrhea patients based on risk factors for diarrhea in toddlers in Kendari City. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between environmental factors and the incidence of diarrhea in toddlers, including drinking water source factors p-value 0.002, latrine conditions p-value 0.001, sewerage channels p-value 0.03 and landfills p-value 0.04. The mapping results show that the majority of respondent families who have drinking water, and SPAL are not eligible in the village puuwatu. The majority of area that use family latrines are not eligible in the Kelurahan Watu-Watu, Lahundape and Bende.

Keywords: disesase mapping, geographic information system (GIS), diarrhea; children under five years 

Abstrak

Diare pada balita merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara berkembang dan jika penanganannya tidak tepat dapat berujung pada kematian. Sistem Informasi Geografis (SIG) salah satu sistem yang dapat digunakan untuk memvisualisasikan dan mendapatkan informasi data epidemiologi dan informasi ini ketika dipetakan akan menjadi alat yang berguna untuk memetakan kejadian suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk pemetaan sebaran faktor risiko diare balita di Kota Kendari. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Analisis data menggunakan uji chi square & perangkat SIG untuk mengetahui distribusi penderita diare pada balita berdasarkan faktor risikonya. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan signifikan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita, diantaranya faktor sumber air minum yaitu p-value 0.002, kondisi jamban p-value 0.001, dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) p-value 0.03. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa mayoritas keluarga responden yang memiliki sumber air minum dan saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat terdapat pada kelurahan puuwatu. Mayoritas wilayah yang memanfaatkan   keluarga yang tidak memenuhi syarat yaitu terdapat pada kelurahan Kelurahan Watu-Watu, Lahundape dan Bende.

Kata Kunci: pemetaan penyakit; sistem informasi geografis (SIG); diare; balita

 


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Pratiwi DA, Yuniar N, Meiyana PE. Pengaruh Penyuluhan Metode Permainan Edukatif Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Tentang Pencegahan Penyakit Diare Pada Murid Sd Di Kecamatan Poasia Kota Kendari Tahun 2015. J Ilm Mhs Kesehat Masy. 2015;1(2):1–12.

Karyono, Basirun, Septiwi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Pasien Diare Pada Anak Di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap Tahun 2008. J Ilm Kesehat Keperawatan. 2009;5 No. 1:56–64.

Basuki PP, Sumekar A. Analisis Kondisi Sosial Demografi, Lingkungan Dan Kejadian Diare Di Dusun Sagan Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. J Kesehat “Samodra Ilmu.” 2015;6(2).

Dinkes Provinsi Sulawesi Tenggara. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara. 2015.

Mangguang M. Analisis Epidemologi Penyakit Demam Berdarah Dengue melalui Pendekatan Spasial Temporal dan Hubungannya degan Faktor Iklim di Kota Padang Tahun 2008-2010. FIKI 2013. 2013;1 No. 1:691–709.

Adawiyah R. Analisis Spasial Pemanfaatan Sumber Air Minum, Sanitasi Dasar dan Aksesibilitas Fisik Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Gandus Kota Palembang. Universitas Gadjah Mada; 2012.

Munsaroh. Penggunaan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Tingkat Kerawanan Demam Berdarah Dengue Dan Strategi Pengendaliannya Di Kecamatan Mertoyu Dan Kabupaten Magelang. Universitas Gadjah Mada; 2013.

Semba RD, Kraemer K, Sun K, Pee S De, Akhter N, Moench-pfanner R, et al. Relationship of the Presence of a Household Improved Latrine with Diarrhea and Under-Five Child Mortality in Indonesia. 2011;84(3):443–50.

Sharfina H, Fakhriadi R, Rosadi D. Pengaruh Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Kejadian Diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. J Publ Kesehat Masy Indones. 2016;3(3):88–93.

Dini F, Machmud R, Rasyid R. Artikel Penelitian Hubungan Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kambang Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013. J FK UNAND. 2013;4(2):453–61.

Kemenkes RI. Situasi Diare di Indonesia. Vol. 2. Jakarta: Direktorat Jenderal PP & PL; 2011.

Indriasih E. Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat. Bul Penelit Sist Kesehat. 2008;11 No. 1(23):99–104.




DOI: https://doi.org/10.47007/inohim.v7i1.173

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Jl Arjuna Utara No 9. Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta. 11510

Email : inohim.ueu@esaunggul.ac.id

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats