Akurasi Kode Diagnosis Birth Asphyxia dan Neonatal Jaundice sesuai ICD-10 di RS X Tasikmalaya Tahun 2022
Abstract
Abstract
The analysis of the accuracy of diagnostic codes in medical records is crucial. If the codes generated are inaccurate, it can lead to a decline in the quality of patient care in hospitals, as well as compromise data, report information, and payment costs for patient services. The Apgar score is a reliable method for detecting asphyxia. Jaundice is a clinical condition that often affects children, characterized by yellow discoloration of the skin and eyes. This study aims to determine the accuracy of Birth Asphyxia and Neonatal Jaundice diagnostic codes according to ICD-10. This research is a descriptive quantitative study with a sample size of 212 medical records, using a simple random sampling technique. The results show that 9% of Birth Asphyxia diagnostic codes are accurate, while 91% are inaccurate. For Neonatal Jaundice, 42% of the diagnostic codes are accurate, and 58% are inaccurate. The inaccuracies are due to errors in the three-character code, the non-specificity of the fourth character, and the absence of codes in medical records, influenced by coder factors. Overall, the accuracy of diagnostic codes is higher in the inaccurate category.
Keywords: code accuracy, diagnostic code, medical record
Abstrak
Analisis akurasi kode diagnosis dalam rekam medis sangat penting dilakukan. Jika kode yang dihasilkan tidak akurat, dapat mengakibatkan penurunan mutu perawatan pasien di rumah sakit serta mengkompromikan data, informasi laporan, dan biaya pembayaran untuk pelayanan pasien. Penggunaan skor Apgar merupakan metode yang dapat diandalkan untuk mendeteksi asphyxia. Jaundice adalah kondisi klinis yang sering menyerang anak-anak, ditandai dengan perubahan warna kulit dan mata menjadi kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi kode diagnosis Birth Asphyxia dan Neonatal Jaundice sesuai dengan ICD-10. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 212 rekam medis, menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9% kode diagnosis Birth Asphyxia akurat, sementara 91% tidak akurat. Untuk kode diagnosis Neonatal Jaundice, 42% akurat dan 58% tidak akurat. Ketidakakuratan ini disebabkan oleh kesalahan dalam kode tiga karakter, ketidaktepatan karakter ke-4, dan tidak ada kode pada rekam medis, serta dipengaruhi oleh faktor coder. Secara keseluruhan, akurasi kode diagnosis masih lebih besar pada kategori yang tidak akurat.
Kata Kunci: akurasi kode, kode diagnosis, rekam medis
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budi SC. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Vol. VI, Quantum Sinergis Media. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media; 2011. p. 1–129.
WHO. InternationaL Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems Volume 1. WHO; 2010.
Oashttamadea SM R. Analisis Ketepatan Pengodean Diagnosis Obstetri Di Rs Naili Dbs Padang. J Manaj Inf Kesehat Indones. 2019;7(2):86.
Zebua AJ. Tingkat Ketepatan Kode Diagnosis Penyakit pada Rekam Medis di Rumah Sakit Elisabeth Medan. SEHATMAS J Ilm Kesehat Masy. 2022;1(3):397–403.
Pratiwi S, Khofiyah N. Faktor-faktor penyebab ikterus pada neonatus. J Kesehat [Internet]. 2022;13(2):303–14.
Mardhatillah M. Hubungan kelengkapan informasi penunjang diagnosis birth asphyxia dengan keakuratan kode diagnosis di rumah sakit kasih ibu surakarta. J Inf Syst Public Heal. 2021;4(3):21.
Puspitasari N, Kusumawati Dr. Evaluasi Tingkat Ketidaktepatan Pemberian Kode Diagnosis Dan Faktor Penyebab Di Rumah Sakit X Jawa Timur. J Manaj Kesehat Yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3(1).
Hatta G. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan disarana kesehatan. UI-Press; 2017. p. 460.
Maryati W, Sari A. Keakuratan Kode Diagnosis Gastroenteritis Acute Di Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong. Smiknas. 2019;208–16.
Indriansyah MN. Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis pada Kasus Persalinan Berdasarkan ICD 10 Di RSU Sumekar Triwulan 1 tahun 2021. 2021;1–17.
Mathindas S, Wilar R, Wahani A. Hiperbilirubinemia Pada Neonatus. J Biomedik. 2013;5(1).
Fajri KN, Sugiarsi S, Widjokongko B. Manajemen Data Morbiditas Pasien Rawat Inap (Rl 4a) Di Rsud Kota Surakarta Triwulan I Tahun 2013. J-REMI J Rekam Med Dan Inf Kesehatan Rekam
Medis [Internet]. 2013;7(1):77–89. Available from: https://ejurnal.stikesmhk.ac.id/index.php/rm/article/download/280/254
Meilany L, Sukawan A. Hubungan Pengetahuan Dan Kelengkapan Dokumen Medis Terhadap Ketepatan Kode Diagnosa Utama Pasien Seksio Caesarean Di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. J Manaj Inf Kesehat Indones. 2021;9(2):156.
Hastuti ESD, Ali M. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Akurasi Kode diagnosis di Puskesmas Rawat Jalan Kota Malang. J Kedokt Brawijaya. 2019;30(3):228–34.
Widjaya L, Rumana NA. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keakurasian Koding Ibu. 2014;2(2007).
Utami Y. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 13. Infokes. 2015;5(1):13–25.
DOI: https://doi.org/10.47007/inohim.v12i01.502
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jl Arjuna Utara No 9. Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta. 11510
Email : inohim.ueu@esaunggul.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View My Stats