Ketepatan Kode Diagnosis Chronic Kidney Disease Dalam Mendukung Kelancaran Klaim BPJS Di Rumah Sakit
Abstract
Abstract
An accurate diagnosis code is crucial to support the smooth submission of health service fee claims. In Indonesia, kidney disease is ranked as the second largest financing from BPJS. The preliminary study results show that of the 30% of claims submitted by patients with chronic kidney disease (CKD) that were not approved, 10% of them were due to inaccurate diagnosis codes. This study aimed to prove the relationship between the accuracy of the CKD diagnosis code and the approval of BPJS claims. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. A sample of 97 CKD patient claim files was taken at a hospital in Surakarta. There are two variables: the accuracy of the diagnosis code and the approval of BPJS claims. Researchers used observation guidelines and ICD-10 to analyze the accuracy of the diagnosis code and observe the reasons for returning BPJS claims. Analysis of the relationship between the two variables using the Fisher Exact test. The results showed 93 (95.9%) valid CKD diagnosis codes and 4 (4.1%) inaccurate codes. Claim files were approved by 79 (81.5%) and not approved by 18 (18.5%). The analysis showed that the accuracy of the CKD diagnosis code had a significant relationship with the approval of BPJS claims (b=6.643; 95% CI=4.099-10.765; p=0.001). An Accurate CKD diagnosis code that is accurate has a 6.643 times greater chance of increasing claim approval than one that is inaccurate. Hospitals should try to improve the accuracy of the diagnosis code through regular training, monitoring and evaluation to minimize the occurrence of claims return.
Keyword: code, diagnosis, claim, accuracy, CKD
Abstrak
Kode diagnosis yang akurat sangat penting untuk mendukung kelancaran pengajuan klaim biaya pelayanan kesehatan. Di Indonesia, penyakit ginjal menduduki ranking kedua pembiayaan terbesar dari BPJS. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa dari 30% pengajuan klaim pasien dengan chronic kidney disesase (CKD) yang tidak disetujui, 10% diantaranya disebabkan karena ketidakakuratan kode diagnosis. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara keakuratan kode diagnosis CKD dengan persetujuan klaim BPJS. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 97 dokumen klaim pasien CKD. Terdapat dua variabel yaitu keakruratan kode diagnosis dan persetujuan kliam BPJS. Peneliti menggunakan pedoman observasi dan ICD-10 untuk menganalisis keakuratan kode diagnosis serta mengamati penyebab pengembalian klaim BPJS. Analisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian didapatkan kode diagnosis CKD yang akurat sebanyak 93 (95,9%) dan tidak akurat sebanyak 4 (4,1%). Berkas klaim yang disetujui sebanyak 79 (81,5%) dan tidak disetujui sebanyak 18 (18,5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa keakuratan kode diagnosis CKD memiliki hubungan yang signifikan dengan persetujuan klaim BPJS (b=6,643; 95% CI=4,099-10,765; p=0,001). Setiap kode diagnosis CKD yang akurat memiliki peluang sebesar 6,643 kali lebih besar dalam meningkatkan persetujuan klaim dibandingkan yang tidak akurat. Rumah sakit sebaiknya melakukan upaya peningkatan keakuratan kode diagnosis melalui pelatihan, pengawasan dan evaluasi secara berkala sehingga meminimalisir terjadinya pengembalian klaim.
Kata Kunci: kode, diagnosis, klaim, kekauratan, CKD
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Suprapto S, Malik AA. Implementasi Kebijakan Diskresi pada Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS). J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2019;7(1):1–8.
Salim DLF. Aksesibilitas Pembiayaan Kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional. Lex Soc. 2020;8(4):104–14.
Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam program Jaminana Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. Permenkes Ri Nomor 36 Tahun 2015 [Internet]. 2015;1–97. Available from: www.hukor.depkes.go.id
Pratami SL, Siswati. Hubungan Ketepatan Pemberian Kode Diagnosa Dan Tindakan Terhadap Persetujuan Klaim BPJS. J INOHIM. 2015;3:1–9.
Kurnianingsih W. Hubungan Pengetahuan Coder dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Jalan BPJS berdasarkan ICD – 10 di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo. J Manaj Inf dan Adm Kesehat. 2020;3(01):18–24.
Budi SC. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergi Media; 2011.
Kemenkes RI. Situasi Penyakit Ginjal Kronis. InfoDATIN (Pusat Data Dan Inf Kementeri Kesehat RI) [Internet]. 2017;1–10. Available from: http://emojione.com
Nurrul AT, Alik I. Hubungan Ketepatan Kode Diagnosa Obstetric terhadap Kelancaran Klaim Bpjs Di Rsud Sawerigading Kota Palopo Sulawesi Selatan. J INOHIM. 2016;4(1):1.
Daniyah R, Susanto A. Keakuratan Kodefikasi Diagnosis Pasien Bpjs Kesehatan Rawat Inap dengan Kasus Pending Klaim ( Dispute ) di Rumah Sakit Tk. II Dr. Soepraoen Malang. 2016;9831.
Santiasih WA, Simanjorang A, Satria B. Analisis Penyebab Pending Klaim BPJS Kesehatan Rawat Inap di RSUD Dr. RM Djoelham Binjai. J Healthc Technol Med. 2021;7(2):1381–94.
Trisetyawan R, Eryani S. Hubungan Ketepatan Kode Diagnosis Dyspepsia dengan Klaim BPJS di Rumah Sakit Rafflesia Bengkulu. MITRA RAFLESSIA J Heal Sci [Internet]. 2018;10(2). Available from: https://jurnal.stikesbhaktihusada.ac.id/index.php/MR/article/view/10
Indawati L. Analisis Akurasi Koding pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap di RSUP Fatmawati Tahun 2016. J Manaj Inf Kesehat Indones. 2019;7(2):113.
Hatta G. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: UI Press; 2013.
Thigpen JL, Dillon C, Forster KB, Henault L, Quinn EK, Tripodis Y, et al. Validity of International Classification of Disease Codes to Identify Ischemic Stroke and Intracranial Hemorrhage among Individuals with Associated Diagnosis of Atrial Fibrillation. Physiol Behav [Internet]. 2018;176(5):139–48. Available from: http://europepmc.org/backend/ptpmcrender.fcgi?accid=PMC5604322&blobtype=pdf
Hsia DC, Krushat WM, Fagan AB, Tebbutt JA, Kusserow RP. Accuracy of Diagnostic Coding for Medicare Patients under The Prospective-Payment System. N Engl J Med. 1983;308(2):97–100.
DOI: https://doi.org/10.47007/inohim.v11i1.497
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul
Jl Arjuna Utara No 9. Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta. 11510
Email : inohim.ueu@esaunggul.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View My Stats